Minggu, 08 Juni 2014

Bekerja Fleksibel ala Wempy Dyocta Koto



        Terlahir sebagai laki-laki berdarah minang yang memiliki kesempatan lebih dari orang lain untuk tinggal di luar negeri telah ia rasakan sejak kecil. Saat umurnya 3 tahun bersama keluarga besar, Wempy begitu dia akrab dipanggil pindah ke Australi. Lama tinggal di sana, orangtua Wempy tetap mengenalkan tanah kelahiranya. Bahkan saat libur sekolah laki-laki penyuka water sport ini pun diutus untuk menginjakkan kaki di kampung halamannya, Padang Panjang.  Ia pun senang mempelajari bahasa Indonesia dan budaya di sana, walau saat ini bahasa ibu yang ia gunakan tak selancar bahasa asing milik negara lain tempat ia tumbuh.
Wempy Dyocta Koto, CEO Wardour and Oxford
        Bertahun-tahun Wempy tinggal di Australi dan sempat pula menginjakkan kakinya untuk bekerja di beberapa negara lain seperti Singapura, London, New York, Hongkong dan San Fransico membuatnya tersadar karena Indonesia belum pernah masuk dalam daftar jajahan bisnisnya. “Sebenarnya saya sering bekerjasama dengan klien yang berasal dari Filipina dan Thailand yang ingin membuka jaringan di Indonesia, tapi saya belum pernah melakukan sebaliknya.” Jelas anak bungsu dari tiga bersaudara ini. Bukan hanya Wempy yang sebenarnya merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi pada negara berpenduduk 250 juta ini, kakak laki-laki dan perempuannya pun pernah bekerja sebagai professional di Jakarta.
          Tepat pada tahun 2012, keputusan untuk kembali ke tanah air telah mantap ia jalankan. Ia nekat untuk memulai dari nol bahkan meninggalkan gaji besar dan kehidupan mapan yang pasti ia dapatkan di luar negeri. Datangnya Wempy ke sini bukan tanpa tujuan. Ia bertekad untuk membawa produk-produk nasional ke ranah internasional. Benar saja tanpa menunggu lebih lama Wempy mulai mewujudkan janjinya. Keripik pedas Maicih yang bermertafosis menjadi Spicy Grannya, Kebab Turki Baba Rafi, Ayam Bakar Mas Mono dan Sour Sally adalah produk nasional yang telah di go internasionalkan oleh tangan dingin Wempy. Walupun sekarang ia tinggal di Jakarta, namun klien Wempy tetap ada di beberapa negara belahan dunia lainnya.
       Bagi Wempy kembali ke Indonesia bukanlah suatu keterpaksaan karena permintaan dari beberapa rekannya di sini misalnya. Semuanya lebih karena ia yakini masalah hati. Menurut laki-laki yang turut mengembangkan produk merek-merek ternama seperti Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics dan lainnya ini, Indonesia sangat potensial dalam bisnis ekspansi usaha ini. Meski keterbatasan SDM baik secara kualitas dan kuantitas karena masih sedikit sekali yang paham masalah ini membuat Wempy semakin sabar untuk terus mentransfer skill dan knowledge yang telah ia dapatkan dan rintis belasan tahun lamanya.
        Dari Richard Branson-lah gaya kepemimpinan dan sepak terjang Wempy dalam berbisnis sangat dipengaruhi. Richard yang notabene seorang pebisnis yang tinggal di Necker Island, memiliki pulau pribadi yang terletak di kawasan Karibia. Dari Necker Island, Richard Branson memantau dan mengendalikan semua bisnisnya yang berada di United Kingdom dan negara-negara lain. Hal ini ia terapkan untuk terus mendapatkan long term money. Dengan tidak mengikat tim kreatifnya pada jam kerja dan duduk menghabiskan waktu di kantor, ia ingin menanamkan kinerja yang sesuai dengan key performance indicators. Mereka hanya cukup hadir setiap senin tepat pukul 09.00 untuk mengadakan rapat rutin lalu boleh bekerja atau mengadakan rapat di mana saja. Seperti halnya Richard, Wempy memilih bekerja fleksibel. Seperti bekerja secara online tanpa harus melewati macet dan akhirnya malah kurang produktif. Ditambah sikap tim Wardour dan Oxford yang sangat menghargai kebebasan, peraturan perusahaan, dan tanggung jawab pekerjaan sebuah komitment yang teguh dianut.
         Wempy juga menyampaikan bagaimana pentingnya memunyai sebuah impian. Bahkan katanya, orang Indonesia senang sekali memiliki impian, dan ketika dia ke Indonesia dia belajar untuk menyusun kembali impiannya. Dan ia berpesan kepada siapa saja yang memunyai impian, bekerjalah untuk impian tersebut. (ds)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar