Kamis, 26 Juni 2014

Cerdas dan Modis Abis



Pilihan kostum dan hijab yang ia kenakan kali ini bernuansa orens. Penampilannya sederhana tapi mengesankan.  Riasannya tidak berlebihan tapi terasa pas. Walau di beberapa buku yang telah terbit bahkan yang terbaru pun ia kerap menjadi cover. Berperawakan tinggi dan wajah manis sepertinya memang cocok menjadikannya model.
Indriya R. Dani berjilbab orens
Sejak SMA ia mengaku sangat meyukai fashion, modeling dan membaca majalah. Dirinya yang pemalu dan sulit bergaul kerap dirasakannya jika berada di lingkungan baru. Ia sendiri bingung, pasalnya pekerjaan yang tak pernah dimintanya datang dari orang-orang sekitar. Termasuk menulis buku pertamanya yang berjudul Panduan Pintar Haji dan Umroh yang menjadi best seller.
             Lulus sebagai sarjana ekonomi di Unisba, lantas tak menjadikannya wanita pekerja kantoran. Karena pada saat semester 5 ia memutuskan untuk menikah atas dorongan sang Ayah. Hidup dilingkungan keluarga yang memegang kokoh prinsip Islam, tak sekonyong-konyong memengaruhi dirinya. “Pemahaman saya tentang Islam sangat standar sekali, saya pun tidak tahu hadist-hadist itu,” katanya menerangkan.    
            Meski tak linear dengan titel S1nya, Indriya R. Dani wanita kelahiran Bandung, 39 tahun silam ini tak ragu untuk terus belajar. Simbiosis mutualisme, hubungan antara kesukaannya untuk menulis dan studi magister pendidikan Islam yang hampir diselesaikannya saat ini sangat banyak membantu. Kerap keraguan datang saat tawaran menulis buku bergenre Islam menghampirinya, tapi dengan dukungan suami, teman dan dosen ia yakin bisa menerima dengan terus belajar. “Mungkin Allah sudah memberi saya jalan. Sebagian buku saya yang ber-genre Islam menjadi best seller.termasuk buku hijab tutorial saya. Mungkin ini langkah awal untuk lebih mencintai Agama Ilahi ini,” katanya.
            Menurut Indriya, ibu dari tiga anak perempuan ini, Islam mengajarkan banyak kebaikan. Bagaimana Allah memuliakan dan memperlakukan wanita dengan sangat baik. Semua lini kehidupan sudah Allah tetapkan batasan, hak dan kewajibannya. Indriya pun ingin di dunia modern ini wanita tetap berpegang teguh pada syariat Islam. Baik dalam bekerja, berkata, berprilaku, berpakaian dan bergaul. Inilah yang mendasari buku ke 24 Indriya, Muslimah Cosmopolitan Lifestyle.   
            “Seorang muslimah harus tahu  persis bagaimana seharusnya bertindak, bertingkahlaku, bertata krama dan aturan islam lainnya,” saat ditanya alasan ia menelurkan buku terbarunya. Judul cosmopolitan yang ia berikan pun bukan tanpa alasan. Baginya perempuan masa kini itu cerdas, memunyai wawasan dan pengetahuan luas serta penyuka fashion sejati. Ia melihat kalau disekelilingnya banyak wanita muslimah masuk kategori tersebut, tapi sayang dibalik tren hijab yang semakin marak, ia melihat kekurangan di sana.
            Indriya menyadari kalau semua itu berproses. Termasuk dirinya dalam berhijab. Merujuk pada Qur’an Surah (Al-Lahab 33: 59) ia pun tak langsung melaksanakan yang menjadi kewajiban setiap muslimah yang telah baligh. Ikut Majelis Ta’lim, mengaji dan berada di lingkungan akademisi membuatnya sadar kelemahannya selama ini. Perlahan, Indriya pun terus menggaungkan Syar’i disetiap karyanya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian longgar dan hijab menjulur ke dada pun ia syaratkan dan selektif pada tiap model atau kostum yang akan dimuat di setiap bukunya.
            Cobalah tengok sejenak ke beberapa halaman buku terbarunya yang terdiri dari 124 halaman ini. Sepintas terlihat seperti buku all about muslim fashion. Tapi, itu tak terjawab. Buku yang sarat ilmu dan wajib menjadi pedoman muslimah ini pantas dimiliki setiap wanita yang mengaku muslim. Mulai dari do’a harian muslimah, tutorial hijab, fashion design 11 designer muslim ternama, hingga kiat tampil cantik tapi syar’i ada di sana. Indriya memunyai tujuan agar semua muslimah di manapun dan kapanpun bisa membawa dan memperlakukan dirinya untuk tetap syar’i  sesuai dengan syariah di Al-Qur’an dan hadist, bukan hanya hijab dan pakaiannya saja tapi seluruh yang ada pada makhluk Allah yang terindah ini.
             Kosmopolitaan yang Indriya tawarkan ialah wanita modern yang mengikuti perkembangan zaman tapi tetap cerdas secara syar’i. Tidak perlu mengikuti kebanyakan orang, cukuplah satu panduannya yaitu perkataan Allah. Indriya selalu modis, karena dirinya juga designer pemilik label RD dan seorang performance. Aktif di music dengan bergabung di SaKina Voice tentu harus tetap memerhatikan penampilannya. Pilihan yang cerdas karena ia tetap Syar’i tapi modis abis. (ds)  

                  

Cus ke Launching Buku



      
gambar: rosda.co.id
    Assalamualaikum..., Alhamdulilah Ramadhan sudah di depan mata. Berdoa yuk semoga Allah mempertemukan kita pada bulan nan mulia ini sampai akhir nanti. Amin. Tapi sebelum mulai puasa, walaupun pemerintah belum menetapkan tanggalnya hihihi….ada event gokil ni. Temanya tentang hijab. Yeah. Cocok banget buat kamu yang smart, berwawasan luas, modern, gaul, dan up to date. Seperti penulis buku yang mau kita launching ini.
            Buku Muslimah Cosmopolitan Lifestyle adalah buku ke 24 Indriya R. Dani. Wow! Buku-buku Indriya lainnya bestseller lho. Seperti buku pertamanya Panduan Pintar Haji dan Umroh, yang sudah cetak ulang. So jangan sampai ketinggalan info keren ini. On time datang jam 9.30, Jumat / 27 Juni di Tea Addict Lounge, Jalan Gunawarman No. 9 Jakarta dengan teman juga oke. Di sini kamu bisa ngobrol santai dengan Mba Indriya yang juga aktif sebagai model, fashion designer dan akademisi. Kamu bisa tanya blak-blakkan tentang buku ber-genre muslimah lifestyle ini dengan beliau.
            Oh ya, acara launching ini juga akan diramaikan oleh penulis sendiri dan ustadzah Lulung Mumtazah. Tambah klop ya! Hampir di setiap bukunya, Mba Indriya mengundang ustad / ustadzah untuk turut menyebarkan ilmu mereka. Makin asyik dong obrolannya? Buku ini juga sesuai banget dengan ilmu yang sedang Mba Indriya jalani yakni Magister Pendidikan Islam. Sekedar info, tesis beliau juga mengangkat tema yang sama dengan buku terbarunya ini.
             Makin kepo ya? Sebelumnya aku kasi bocoran dikit nih tentang bukunya. Judul buku ini Mba Indriya pilih karena menunjukan passion menulisnya yang ingin fokus pada muslimah lifestyle dan ini juga ia persembahkan untuk kamu yang aktif, penyuka mode, berwawasan dan bergaul luas. Buku ini akan jadi panduan komplitmu untuk tetap syar’i dalam situasi dan kondisi apapun. Buku yag terdiri dari 124 halaman ini pun akan semakin menambah wawasanmu tentang pandangan islam terhadap peran dan kedudukan wanita. Dengan menggandeng seorang ustadzah, Mba Indriya ingin menguatkan semua yang ia tuliskan dengan kalam (perkataan) Allah. Bukan hanya itu, diluar harapanmu buku ini juga memperkaya seleramu  tentang baju, hijab dan juga bergaya di depan kamera. Semuanya tetap syar’i lho. Kolaborasinya dengan 11 designer fashion (termasuk Dian Pelangi dkk) serta fotografer top juga ada di sini. Kamu juga bisa ngobrol dengan salah satu perwakilan dari mereka. Makin asyik lagi karena ada tampilan SaKina Voice, dan rahasianya Mba Indriya juga termasuk dalam grup tersebut.    
            Makin kepo? Langsug cap cus ke lokasi tujuan dan pastikan kamu salah satu pemilik buku kece ini. Jangan lupa kamu juga harus love it, share it, dan style it. Sip! Sampai ketemu di acara ini ya. Wassalamualaikum…  (ds)

Rabu, 25 Juni 2014

Tips Jitu Multi Peran IRT ala Penulis Terkenal



      
Indari Mastuti bersama keluarga

Sang pencipta menciptakan laki-laki dan perempuan. Keduanya saling melengkapi. Dijelaskan pula dalam salah satu hadist yang menerangkan setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Begitu juga dalam berumahtangga. Hal yang tidak mudah tapi menyenangkan karena dalam keluarga ada peran ayah, ibu dan anak. Semuanya memunyai andil yang penting dalam mengelola kebahagiaan rumah tangga. Hal ini pulalah yang dilakukan Indari, begitu panggilan akrab ibu dari dua orang anak (3 dan 6 tahun) ini.
           Indari Mastuti, penulis puluhan buku best seller dan Writer Business Specialist, mengobrol dengannya sungguh sangat menyenangkan. Ilmu yang ia miliki pun tak segan selalu dibaginya. Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk banyak bertanya pada Teh Indari tentang kesehariannya. Sungguh, dalam hati, saya bergumam ia adalah wanita tak biasa dengan profesi biasa. Jawabannya lugas dan ringkas tapi bisa dimengerti dengan mudah. Ini adalah hasil obrolan online kami beberapa waktu silam.

Assalammualaikum Teh, apa kabar?  
Walaikumsalam, Alhamdulillah baik.

Boleh saya tanya-tanya Teh? Baiknya lewat e-mail atau chat FB saja ya?
Di sini saja boleh (saat itu kami dalam ruang chat yang sama).  

Baik, terimakasih. Teh saya penasaran sekali dengan manajemen waktu Teteh? Secara Teteh sangat sibuk baik sebagai Ibu rumah tangga, penulis, pebisnis, mengurus komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), pembicara serta ada kewajiban rumah tangga lainnya.
contoh to do list Teh Indari
Saya punya 185-an to do list setiap harinya. Saya susun dengan sistematis. Kalau yang sudah saya kerjakan saya beri tanda atau centang, sedangkan yang belum saya jadikan prioritas esok harinya. Waktu yang saya sediakan untuk mengerjakan list tersebut selama 3 jam. Waktu lainnya saya gunakan untuk beraktivitas di dunia domestik sebagai IRT, menyambut tamu yang datang ke rumah, bermain dengan anak, bertaman, dan mengerjakan apapun yang saya mau.

Sejak kapan Teh menemukan ide seperti itu? Apa ada yang tidak dikerjakan / terlewat dari list yang telah dibuat?
Sudah saya lakukan 2 tahun ini. Awalnya saya seperti ibu-ibu yang lain, entah apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan, sibuk nggak berhenti-henti. Sejak punya list seperti ini, saya punya banyak waktu luang untuk mengerjakan apapun.  Karena waktu saya bekerja hanya 3 jam. Sisanya apapun bisa saya kerjakan. Di rumah tidak ada asisten rumah tangga dan tamu setiap hari datang serta antar anak sekolah juga.

Wow! Sama sekali tidak ada yang membantu pekerjaan rumah tangga Teh? Lalu bagaimana dengan weekend, apa Teteh juga bekerja atau hanya family time?
Untuk menyetrika saya meminta bantuan orang lain seminggu sekali. Memandikan, menyuapi, semua dilakukan sendiri. Weekend lebih longgar sih. Kebanyakan waktu weekend khususnya Minggu saya tidak bekerja. Kalau Sabtu masih kerja, karena mengajar di Sekolah Perempuan (kelas online / offline) dan masih banyak tamu. Kami berbagi tugas, saya dan suami. Suami saya nyuci lho, ahahhahah. And he is so happy.

Teh alasan tidak memakai jasa asisten rumah tangga kenapa?
Lebih nyaman saja dan lebih asyik dengan berbagi tugas.

Tugas apa saja yang dibagi bersama Teh?
Suami saya mengerjakan ruang bawah, dan saya ruangan atas. Ruang bawah itu, ruang kerja, kelas Sekolah Perempuan, dan ruang public. Di atas ruang keluarga dan kamar pribadi.

Apakah suami juga bekerja kantoran Teh?
Suami saya, financial director di Indscript.

Kalau Teteh pergi karena kesibukan bisnis dan kegiatan lainnya yang mengharuskan meninggalkan rumah lebih dari satu hari lantas bagaimana dengan keluarga dan anak-anak?
Maka, bersyukurlah saya sebab mendapatkan partner hidup dan partner bisnis suami saya. Kami mampu berbagi peran dan menikmatinya. Terima kasih, Ayah.

Jadi pekerjaan IRT juga termasuk to do list Teteh?
Pekerjaan rumah saya buat di agenda tersendiri. Tiap hari berbeda. Misalnya saya mengantar anak ke acara sekolah, memotong kuku anak dan suami, dll. Setiap hari berbeda.

Bagaimana dengan peran kedua orang anak teteh?
Anak saya libatkan, tetapi tidak tidak saya bebani pekerjaan rumah. Mereka diperbantukan jika memang dibutuhkan. Misalnya Nanit (anak sulung) nyuci piring dan Dede beresin mainan. Minimal mereka belajar bertanggungjawab terhadap barang miliknya sendiri.

Yang 185 list perhari tadi apa itu semua berhubungan dengan bisnis Teteh? Sistematisnya juga sama antara to do list IRT dengan pekerjaan Teh?
Kadang tidak semua saya kerjakan, tapi harus jelas mana yang dikerjakan mana yang tidak. 185 to do list diurutkan dari yang terprioritas, penting, dan bisa dilewatkan. Semua tertulis. Kalau tidak dikerjakan hari ini kelihatan, sehingga bisa dikerjakan esok harinya.Hingga mengurus komunitas dan Sekolah Perempuan.

3 jam sehari tadi dimulai dari jam berapa Teh?
Biasanya setelah anak saya sekolah. Sekitar jam setengah delapan pagi. Berakhir jam setengah sebelas siang. Tapi ada yang fleksibel. Kalau bisa dikerjakan sorepun its oke. Yang penting kita tahu apa yang akan kita kerjakan.

Lalu, waktu menulis kapan Teh?
Menulis saya sertakan di to do list. Satu artikel saja. Tidak selalu saya publish, minimal menulis.

Apakah teteh juga ODOA (One Day One Article)?
Yes.

Apakah dulu pernah kerja kantoran Teh? Apa dan di mana?
Pernah. Saya pernah di dunia telekomunikasi selama 5 tahun, di dunia publishing 1 tahun, jurnalistik juga pernah, bahkan asuransi.

Resign sejak kapan Teh?
Tahun 2007 saya resign. Lalu saya mendirikan Indscript.

Terakhir Teh, moto hidupnya apa?
Bagikan sedikit hal positif dari diri Anda dan itu akan menangkis banyak hal negatif dari sekitar Anda.

Oke. Terimakasih Teh sudah meluangkan waktunya. Maaf ya Teh banyak sekali pertanyaannya. Wassalamualaikum.

Di akhir percakapan kami, kata-kata Teteh pun tetap sarat dengan ilmu dan inspirasi. Begini katanya, “Setiap hari ada yang BERTANYA, dan pada saat itulah setiap JAWABAN memberi keajaiban yaitu ILMU yang terus BERTAMBAH. Jangan bosan ditanya dan jangan bosan bertanya.” (ds)