Kamis, 03 Juli 2014

Resensi Buku "Anak Juga Manusia"



Judul Buku : Anak Juga Manusia
Penulis       : Angga Setywan
Penerbit     : Noura Books
Jumlah Hal : 175 halaman
Peresensi   : Mardhiah Siregar
                                                               sumber dari sini

Hadir satu lagi buku pemberi semangat bagi orangtua yang senantiasa ingin dan berniat untuk terus belajar bagaimana mendidik anak sebagai harta paling berharga dalam hidupnya. Buku yang ditulis oleh Angga, seorang pengusaha yang tergerak hatinya untuk menyuarakan hati anak ini menerbitkan kali pertama pada Mei 2013 dan sudah terbit kali kelima pada April 2014.
Buku ini menjawab berbagai permasalahan yang sering dialami orangtua saat mengasuh putra-putri tercintanya. Tak dipungkiri berbagai kendala maupun ilmu yang terbatas menyebabkan orangtua ragu menemukan cara paling tepat untuk memperlakukan anaknya dengan baik. Menjadi orangtua tauladanan (contoh) terbaik karena anak memiliki sifat ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), memberikan dorongan untuk membaikkan diri sendiri dahulu sebelum menuntut nilai-nilai kebaikan dari sang anak serta mendidik tanpa melukai hati dan tidak melabeli anak dengan hal negatif dipaparkan dengan sangat baik dalam buku ini. Bukan hanya secara teoritis tapi praktis dan sangat mudah diadopsi oleh para orangtua.
            Anak bodoh dan nakal tidak ada dalam kamus penulis. Karena sifat ilahiah anak yang selalu ingin bermain dan bermain membuatnya lebih menyukai hal-hal yang menyenangkan baik secara verbal dan fisik. Penulis pun menyarankan agar orangtua mampu memperlakukan anak sebagai teman jika ia beranjak dewasa nanti. Hal ini bisa dimulai dengan menjadi pendengar yang baik karena proses ini akan mempengaruhi gaya komunikasi anak nantinya. Lingkungan anak yang sangat berbeda dengan kehidupan orangtua sekarang, mengingatkan para orangtua untuk senantiasa menjadi tujuan utama sang anak jika menghadapi masalah. Namun ini tak mungkin terjadi jika orangtua lagi-lagi tidak mau belajar bagaimana menjadi pendengar dan teman yang baik.
            Buku yang disajikan dengan beberapa subtema ini semakin membuat orangtua merasa haus ilmu dengan membacanya lembar demi lembar. Seperti ibunda Alfa Edison, penemu yang paling banyak mematenkan temuannya ini menyadarkan orangtua betapa sebagai orangtua kita harus sabar menerima apa pun kondisi anak, kelebihan dan kekurangannya. Buku ini mengingatkan bahwa orangtua tak perlu gusar untuk mencari anak yang sempurna karena bukan anak yang perlu diganti tapi cara orangtua mendidiklah yang perlu diperbaiki. Sama halnya dengan yang dilakukan Ibunda Alfa yang dicap bodoh dan idiot serta harus menerima kenyataan bahwa Alfa dikeluarkan dari sekolah karena alasan-alasan itu. Dengan sabar sang ibu menjawab berbagai pertanyaan gilanya dan berusaha menemukan jawaban pada orang yang tepat walau ia tak bisa menjawabnya. Bukan kekurangan yang Ibu Alfa fokuskan tapi kelebihan dan kesukaannya pada sains yang terus ia dorong hingga menjadikan Alfa dikenal hingga saat ini.
            Buku yang menyajikan dua warna dominan pada tiap halamannya ini semakin memanjakan pembaca untuk terus menikmati hingga akhir tulisan. Disertai dengan kultweet penulis pada akun Anak Juga Manusia serta kesimpulan pada akhir tiap sub babnya dan puisi yang menyayat hati mampu menggambarkan perasaan dan keinginan anak sebenarnya pada orangtua. Gambaran bahwa anak lebih membutuhkan kasih sayang dan curahan perhatian daripada pemberian materi yang dianggap orangtua sebagai bentuk kasih sayang utama mereka. Gambaran bahwa tidak ada makhluk Tuhan yang diciptakan gagal hanya karena orangtua yang memiliki ambisi lebih besar terhadap anaknya dibanding diri anak itu sendirilah yang menyebabkan anak tidak berhasil melakukan apa yang diinginkannya dengan maksimal.
               Anak adalah makhluk titipan sang pencipta maka perlakukanlah sebagaimana ia diciptakan dengan penuh kebahagiaan dan kasih sayang. Hidupnya adalah miliknya dan orangtua hanyalah jembatan yang menghantarkan anak mencapai tujuan hidup sebenarnya. Buku ini bukan hanya membantu orangtua untuk memperkaya ilmu pengasuhan tapi juga terus mengingatkan bagi siapa saja yang telah menerapkan cara mendidik terbaik agar tetap konsisten karena mendidik anak bukanlah untuk memberi kesan bagi sekitar semata melainkan menanam semua kebaikan pada diri anak hingga menuai pribadi tangguh yang selalu memperlakukan sesamanya sebagai MANUSIA.(ds)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar